fb
Baju Bodo: Warisan Tradisional yang Abadi

Baju Bodo: Warisan Tradisional yang Abadi

Salah satu pakaian adat tertua di dunia adalah Baju Bodo, yang digunakan oleh suku Bugis-Makassar. Nama "bodo" berasal dari kata "pendek", yang sesuai dengan desainnya yang berlengan pendek. Baju Bodo awalnya dipakai dengan sarung yang menutupi pinggang ke bawah dan menunjukkan lekuk tubuh pemakainya. Namun, Baju Bodo mengalami perubahan dengan masuknya pengaruh Islam. Busana transparan ini kemudian dilengkapi dengan dalaman berwarna serupa tetapi lebih terang, dan sarung sutera berwarna senada tetap di bagian bawah.

Warna dan Signifikansi Simbolis

Baju Bodo memiliki aturan warna yang melambangkan status dan kasta pemakainya:

  • Hijau: Adalah warna yang digunakan oleh wanita bangsawan.
  • Merah Cabai: Adalah warna yang digunakan oleh anak-anak hingga remaja perempuan.
  • Ungu: Adalah warna yang digunakan oleh wanita yang pernah menikah.
  • Merah Tua: Adalah warna yang digunakan oleh wanita yang telah menikah.
  • Hitam: Adalah warna yang digunakan oleh wanita yang lebih tua.
  • Putih: Adalah warna yang digunakan oleh inang pengasuh.

Namun, aturan warna ini akhirnya tidak lagi menjadi patokan ketat, dan sekarang setiap wanita dapat memilih warna sesuai selera mereka sendiri.

Baju Bodo Modern

Kami adalah generasi penerus yang mencintai dan ingin melestarikan budaya, jadi kami mengubah Baju Bodo agar tetap cantik dan relevan di era sekarang. Baju ini cocok untuk orang dewasa dan anak-anak, dan sering digunakan untuk menyambut tamu kehormatan, menari, seragam keluarga atau kerabat pengantin, dan berbagai acara lainnya. Baju Bodo juga dapat dikenakan oleh ibu pengantin, pendamping mempelai, dan para pagar ayu dalam berbagai acara adat.

Dengan perubahan ini, kami berharap Baju Bodo akan tetap indah dan digunakan oleh generasi berikutnya tanpa kehilangan makna budayanya dan keindahan.